Bom pipa meledak di proyek pembangunan gedung Pondok Pesantren Yayasan Baitusyakur Semarang siang tadi. Tiga orang pekerja bangunan terluka. Bagaimana kronologinya?
Berdasarkan informasi di lokasi, Jalan Tamtama Barat 9 RT 8/9, Kelurahan Jangli, Semarang, Kamis (15/3/2012), insiden itu berlangsung cukup cepat. Kronologi Bom Meledak Di Ponpes Baitusyakur Semarang
Ironisnya, para korban baru bisa dievakuasi selama satu jam kemudian karena warga setempat mengira dentuman keras di lokasi tersebut bukan bom, melainkan suara ban pecah. Kronologi Bom Meledak Di Ponpes Baitusyakur Semarang
Berikut kronologi lengkapnya:
- Pukul 10.00 WIB
Seorang warga bernama Imam Sukayat menemukan sebuah pipa sepanjang 30 cm di parit saat hendak membuang sampah. Di dalam pipa tersebut ada kabel yang keluar dari kedua ujungnya. Karena curiga, Imam kemudian menyerahkan benda tersebut kepada tiga pekerja bangunan yang ada di lokasi, Dwi, Ngatmin, dan Santo.
- Pukul 10.30 WIB
Ketiga pekerja bangunan tersebut penasaran dengan kabel yang terjulai di dalam pipa. Mereka pun akhirnya menyambungkan kabel-kabel tersebut. Blarr! Tiba-tiba pipa itu meledak.
- Pukul 11.30 WIB
Berdasarkan keterangan Imam, ketiga korban bom pipa itu baru dievakuasi satu jam kemudian setelah ditemukan terkapar oleh mandor mereka. Warga sempat tidak sadar dengan kejadian itu karena ledakan bom dikira dentuman ban pecah.
Sang mandor menemukan ketiga pekerja bangunan dalam kondisi luka. Selain itu, ada baterai dan jempol korban yang berceceran di lantai.
- Pukul 12.00 WIB
Petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian. Mereka langsung melakukan olah TKP. Sementara korban langsung dilarikan ke RS Karyadi Semarang.
- Saksi pemberi bom
“Satu saksi sedang diperiksa intensif, inisial I karena dia yang menyerahkan barang ke Dwi,” kata Kepala bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Djihartono saat dihubungi wartawan, Kamis (15/3/2012).
Dua korban bom pipa Semarang, Dwi Rianto (31) dan Ngatmin (40), terluka parah. Tangan kedua pekerja ini hancur. Saat ini, keduanya menjalani pemeriksaan medis di RS dr Kariadi Semarang.
Humas RS dr Kariadi, dr Darwito mengatakan selain tangan, Dwi terluka di bagian muka dan dada. "Tangan kirinya hancur," katanya di UGD, Kamis (15/3/2012).
Sementara, luka Ngatmin tak kalah parah. Kedua tangan pekerja asal Sekip, Jangli, Semarang ini hancur.
"Mereka mengalami crash injured. Masih kita periksa untuk penanganan lebih lanjut," kata Darwito.
Kedua korban sebelumnya dibawa ke RS Elisabeth, kemudian dirujuk ke RS Kariadi. Mereka tiba sekitar pukul 14.30 WIB dan langsung ditempatkan di UGD.
Sejumlah polisi berjaga di pintu masuk UGD. Lokasi tersebut steril dari pengunjung maupun wartawan.
- Suara Ledakan Hingga 500 meter
Ledakan benda yang diduga bom, menurut warga terdengar sampai sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, Kartono (56), warga Saptamarga 3, RT 9, Ngesrep, Banyumanik, mengaku mendengar bunyi ledakan di rumahnya yang berjarak sekitar 400 meter.
Kartono mengaku, baru mengetahui suara letusan yang didengarnya bom setelah orang-orang memberitahu kepadanya. Senada, Profit Mardi Khuda (23), yang berada sekitar 300 meter dari lokasi kejadian juga mendengar bunyi letusan dari benda yang diduga bom tersebut.
"Tidak hanya dari 300 meter, dari Sekolah Bina Bangsa yang jaraknya kira-kira 500 meter dari lokasi pun mendengar suara ledakan yang sama," beber Profit.
Kabel biru menjuntai
Tim Gegana Brimob Polda Jateng, yang masih di lokasi kejadian, menemukan sebuah kabel biru menjuntai ke luar yang direkatkan dengan lakban warna hitam.
Penemuan kabel yang diduga sebagai pematik dan jika tuas pintu kamar dibuka oleh seseorang akan meledakkan bahan peledak yang ada di dalam kamar kontrakan, tersebut.
Menurut pemilik rumah bercat oranye yang terletak di depan lokasi ledakan pertama, Nunuk Warsiti, kamar tersebut disewa oleh seorang guru SD Saptamarga I-II, bernama Agus.
"Saya tidak begitu mengenal, yang kenal anak saya dan yang bersangkutan sudah mengontrak kamar tersebut, sejak dua tahun lalu," jelas Nunuk kepada wartawan, di Semarang, Kamis (15/3), sebelum dimintai keterangan oleh polisi.
Saat ini, tim Gegana masih berusaha mencari tahu kondisi di dalam kamar melalui pintu belakang kamar.